Oleh: Anisatul Illiyin
Setiap orang mempunyai potensi dan bakat alam yang dimilikinya sejak lahir. Tuhan memberikan berbagai karunia yang sangat besar pada setiap manusia. Perbedaan satu orang dengan orang lainnya adalah bagaimana memaksimalkan potensi yang dimilikinya sehingga mampu menghasilkan berbagai karya produktivitas.
Setiap orang mempunyai keunikan tertentu sebagai hasil dari interaksi dan perjumpaannya dengan berbagai kalangan sosial, atau hasil dari proses pendidikan baik formal maupun non formal. Bakat dan potensi yang dimilikinya terus berkembang seiring dengan perkembangan kehidupannya.
Orang yang mempunyai potensi menulis akan jauh lebih bermanfaat jika ia pergunakan potensi itu untuk menuangkan berbagai pandangannya melalui artikel, makalah, dan berbagai tulisan lain. Akan lebih bermanfaat jika tulisannya bisa dimuat di berbagai koran, majalah, penerbitan sebuah buku. Atau minimal, di share-kan di facebook ini sehingga mempunyai faedah daripada disimpan di “peti” buku diary. Disitulah sebenarnya, ia bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya secara produktif.
Jika sekarang ini, selama 24 jam sehari seseorang mampu mengarahkan potensi hidupnya ke arah yang lebih baik dan positif, seiring berjalannya waktu ia akan memanen apa yang ia lakukan. Begitu juga halnya jika manusia mengarahkan potensi hidupnya kepada hal-hal negatif, di masa depan ia akan mendapatkan apa yang ia lakukan sekarang.
So, disitulah manusia dituntut untuk menggunakan akal dan pikiran sehatnya dengan baik; jangan sampai potensi Tuhan yang berkelimpahan di dunia ini tidak bisa dimaksimalkan. Bagaimanapun, jika manusia mengarahkan potensinya kepada hal-hal negatif, alih-alih mendapatkan kebahagiaan, di dunia ini ia akan mendapatkan kesusahan; begitu juga nanti pada kehidupan ba’dal maut di akhirat kelak.
Saya selalu ingat pesan suami tercinta;
Faidza faroghta fanshob…
Wa ilaa robbika farghob…
Jika kau dalam keadaan senggang, maka bergeraklah!…
Dan kepada Tuhanmu-lah, engkau berserah diri dan berharap…